Rabu, 02 Mei 2012

Keyakinan berbuah manis

Cerita dari belajar  bareng ustadz Yusuf Mansur hari ini. Suatu saat, dia bertemu dengan seorang nenek yang menyapanya saat ingin mengadakan perjalanan umroh. Nenek itu langsung menyapa akrab, “ustadz, masih ingat sama saya?” sambil coba mengingat-ingat, ustadz bertanya yang mana nek… itu lho ustadz yang waktu itu saya datang ke ceramahnya ustadz dan cerita kalo anak saya saat itu sedang hamil. Berlanjutlah, si nenek menjelaskan kronologis kejadiannya. “gini ustadz, waktu itu kan anak saya sedang hamil. Tapi, setelah konsultasi ke 3 dokter ternyata kehamilannya bermasalah dan dari ketiga dokter tsb menyatakan kehamilannya harus di gugurkan. Kalau tidak akan ada tiga kemungkinan buruk :

1.       Anak nya meninggal
2.       Ibu nya meninggal
3.       Anak dan ibu nya meninggal

Mendengar kabar itu anak dan menantu saya lantas tidak langsung menyerah. Menurut dokter dan pengalaman medis memang 3 kondisi buruk itu yang akan terjadi. Tapi dengan keyakinan yang kuat, mereka yakin kalo ada kemungkinan keempat yang sumbernya dari Allah. Jadi, anak dan menantu saya saat itu tidak hentinya berdo’a, dan melaksanakan tahajud meminta agar keyakinannya diijabah. Tak lama setelah itu, terjadilah proses kelahiran si anak. Alhamdulillah, memang si anak terlahir dengan cara normal. Namun, menurut dokter kembali umurnya tidak akan bertahan lama. Ketika itu si anak masih di isolasi dalam ruang bayi. Si ibu yang sudah kembali normal kondisinya sudah diizinkan untuk pulang. Suatu ketika, saat si ibu ingin menjenguk bayi nya di ruang isolasi, awalnya ia menitipkan botol susu nya di meja perawat, namun karena saat itu perawat sedang melayani keluarga pasien lain. Si ibu dilayani setelahnya. Si ibu yang merasa tidak dihiraukan oleh perawat, memutuskan untuk melihat langsung ke ruang isolasi bayi. Ketika menyadari, perawat coba mengejar si ibu. Namun, semakin dikejar si ibu semakin berjalan cepat. Sampai akhirnya tidak bisa ditahan dan si ibu akhirnya memberikan susu tsb langsung pada bayi nya. Subhanallah, yang terjadi sejak itu kondisi si bayi semakin membaik. Keesokan harinya perawat coba kembali memberi himbauan kepada si ibu, agar lain kali tidak langsung memberikan botol susu langsung ke ruangan bayi. Karena si perawat khawatir akan kondisi di ruangan bayi tersebut yang tidak hanya ada bayi dari si ibu itu saja, Tapi banyak bayi disana. Perawat khawatir akan terjadi hal yang tidak diinginkan dengan bayi-bayi itu.
“ibu, lain kali…kalau mau kasih botol susu, biar perawatnya aja yaa…” si ibu terheran-heran karena malam itu dia tidak merasa memberikan botol susu itu kepada bayinya. “suster, saya kemarin tidak jadi ke rumah sakit. Saya dirumahh” yang datang kesini siapa…? Subhanallah…Allah memberikan pertolongan dari hal yang tidak disangka-sangka. Sampai saat ini pun, masih menjadi pertanyaan besar siapa yang memberikan botol susu malam itu sehingga kondisi si bayi terus membaik semenjak malam itu. Usai bercerita, si nenek memanggil cucu nya … si bayi saat itu yang kini umurnya sudah menginjak usia masuk TK. “sini sayang…kasih salam sama ustadz”. Ustadz Yusuf Mansur tak henti mengucap syukur, Subhanallah…bayi nya sekarang tumbuh sehat, rambutnya gimbal, badannya bersih, wajahnya manis. Ga ada yang pernah menyangka, bayi yang saat kehamilannya dianggap bermasalah bahkan oleh 3 dokter berbeda, saat lahir diprediksi umurnya tidak akan lama. Sampai saat ini masih hidup didunia, dengan keyakinan dari ke-2 orang tuanya dan izin Allah. Wallahualam bi sawab…
Teman-teman, cerita diatas memperlihatkan jika kita dengan sungguh-sungguh yakin akan pertolongan Allah, berpikir positif bahkan pada saat semua kondisi adalah kemungkinannya buruk atau negative. Allah memberikan itu dari arah tidak terduga. Jadi, jangan pernah menyerah yaaa…. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar